Menkes Yordania Mundur Setelah 6 Pasien Covid-19 Meninggal Kehabisan Oksigen
search

Menkes Yordania Mundur Setelah 6 Pasien Covid-19 Meninggal Kehabisan Oksigen

Zona Barat
Menteri kesehatan Yordania Nathir Obeidat. Foto: Times of Israel

Politeia.id -- Menteri kesehatan Yordania Nathir Obeidat menyatakan mundur setelah enam pasien di rumah sakit rujukan COVID-19 meninggal akibat kehabisan suplai oksigen pada Sabtu (13/3).

Menurut laporan Reuters, polisi telah dilibatkan untuk meredam kemarahan dari kerabat para korban.

Krisis oksigen pada Sabtu pagi terjadi di ICU, kamar bersalin, dan ruang khusus COVID di rumah sakit pemerintah Salt di Ibu Kota Amman.

Juru bicara pemerintah mengatakan Perdana Menteri Bisher al Khasawneh meminta Menteri Kesehatan Nathir Obeidat mundur atas kejadian tersebut. Obeidat sebelumnya mengatakan dirinya memiliki "tanggung jawab moral" atas kasus itu.

Menurut Obeidat, penyelidikan awal menunjukkan enam kematian tersebut disebabkan oleh gangguan suplai oksigen selama satu jam dan jaksa sedang menyelidiki kasus tersebut.

Raja Yordania Abdullah lantas mendatangi rumah sakit terkait.

Dilaporkan Times of Israel, sekitar 150 kerabat pasien berkumpul di luar rumah sakit, yang dikelilingi oleh banyak polisi dan petugas keamanan, yang mencegah keluarga masuk.

Salah satu dari mereka yang menunggu dengan cemas di luar adalah Fares Kharabsha, dimana orang tuanya merupakan salah satu pasien COVID-19.

Dia berada di dalam ketika oksigen habis di bangsal dan mengatakan pekerja medis dan pertahanan sipil serta orang-orang dari luar rumah sakit bergegas membawa perangkat oksigen portabel untuk mencoba mencegah lebih banyak kematian.

“Mereka menyadarkan banyak orang, termasuk ayah dan ibu saya,” katanya. "Saya tidak tahu berapa banyak, tapi saya melihat orang yang meninggal."

Kerabat lainnya, Habis Kharabsha, mengeluhkan kurangnya layanan yang memadai di rumah sakit. “Di bagian isolasi, hanya ada satu dokter dan dua perawat untuk 50 atau 60 pasien. Ini gila,” katanya.

Yordania menghadapi lonjakan infeksi COVID-19, terutama yang disebabkan oleh varian COVID-19 Inggris. Otoritas pekan lalu mengumumkan pembatasan COVID-19 yang lebih ketat dan kembali menerapkan penguncian total setiap Jumat.

Yordania, negara berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, sejauh ini telah mencatat 385.533 kasus COVID-19 dan 5.224 kematian.

Tag:

comments