Komnas HAM Usut Mobil Polisi dalam Kasus Penembakan 6 Laskar FPI
search

Komnas HAM Usut Mobil Polisi dalam Kasus Penembakan 6 Laskar FPI

Zona Barat
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Ahmad Taufan Damanik

Politeia.id--Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Ahmad Taufan Damanik mengatakan, pihaknya akan menggali keterangan terkait mobil yang digunakan polisi serta para pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di km 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12) lalu.

Untuk itu, lanjut Taufan, Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM telah menyampaikan surat pemberitahuan penjadwalan pemeriksaan kepada Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Listyo Prabowo.

"Iya (surat pemeriksaan) sudah disampaikan ke Bareskrim," ujar Damanik, saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (20/12).

Ia mengatakan dalam pemeriksaan itu, Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM juga akan melihat langsung mobil yang digunakan oleh Polda Metro Jaya saat melakukan pemantauan maupun mobil yang digunakan anggota FPI.

Adapun, jadwal pemeriksaan secara langsung tersebut akan diberitahukan kepada awak media jika sudah mendapat balasan dari Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia.

Sebelumnya, Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM juga telah memeriksa secara langsung ke tempat kejadian perkara untuk menindaklanjuti dan mengonfirmasi keterangan dari PT Jasa Marga (Persero).

Dalam pertemuan dengan Komnas HAM pada hari Senin (14/12), Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero), Subakti Syukur, disebut berjanji menambahkan data untuk membantu penyelidikan Komnas HAM.

Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM juga telah mengumpulkan barang bukti di lapangan, mulai dari temuan selongsong peluru dari berbagai jenis, hingga sisa-sisa dari bagian-bagian kendaraan mobil yang diduga saling bertubrukan pada malam kejadian.

Komnas HAM juga sudah menggali keterangan dari Kapolda Metro Jaya, Reskrim Mabes Polri, Syukur, perwakilan FPI, saksi, keluarga korban, dan masyarakat terkait insiden yang terjadi di km 50 tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12) dinihari hingga menyebabkan enam orang anggota FPI tewas.

Selanjutnya, Komnas HAM akan meminta keterangan dari kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesiai terkait dengan autopsi jasad itu.

Keluarga ketemu DPR

Sebelumnya, para keluarga enam laskar FPI meminta bantuan Komisi III DPR RI untuk mendapatkan keadilan atas peristiwa yang dialami sanak keluarganya, yang disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi III DPR RI.

RDPU tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa dan Ahmad Sahroni, dihadiri para anggota Komisi III DPR secara fisik dan virtual.

Dalam RDPU itu, kakak Kadhavi, Anandra mengatakan pihak keluarga mengaku sedih atas peristiwa yang dialami adiknya tersebut karena tidak memiliki kesalahan, namun ditembak hingga tewas.

"Keluarga kami tidak memiliki kesalahan, namun kenapa seperti burung yang ditembak di udara," kata Anandra dalam RDPU Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/12) lalu.

Dia mengatakan keluarganya mendapatkan kabar terkait kondisi Kadhavi dari media massa dan pihak keluarga sangat terkejut dan terpukul.

Anandra berharap Komisi III DPR RI dapat membantu dan meneruskan aspirasinya untuk mendapatkan keadilan terhadap apa yang dialami adiknya tersebut.

Ayah dari Lutfil Hakim, Daynuri mengatakan berdasarkan fakta yang terjadi terhadap anaknya, dirinya meminta Komisi III DPR RI membantu mendapatkan keadilan atas peristiwa yang dialami Lutfil.

"Mudah-mudahan terungkap semua siapa yang membunuh anak kami, saya cuma minta keadilan," ujarnya.

Paman dari Andi Oktiawan, Umar meminta kasus penembakan yang dialami keponakan-nya diusut tuntas dan berharap Komisi III DPR membantu proses pengungkapan kasus tersebut.

Dia meminta semua pihak tidak memfitnah terhadap para korban penembakan di Tol Japek tersebut, karena dirinya menyaksikan bagaimana banyak luka tembakan dan adanya dugaan penyiksaan di tubuh Andi.

"Senin (7/12) siang saya dapat kabar, sebenarnya saya tidak tanggapi karena belum dapat gambar atau foto. Lalu Selasa (8/12) terjadi penyerahan jenazah Andi, saya liat kenapa kondisi-nya seperti itu, sadis," ucap-nya.

Umar menjelaskan di tubuh Andi terdapat sekitar empat luka bekas tembakan dan dirinya menduga keponakan-nya mendapatkan tembakan dari jarak dekat, mata memar, dan kepala belakang bolong.

Kakak M. Reza, Septi dalam RDPU mengatakan adiknya pergi untuk mengawal Rizieq Shihab tidak membawa senjata apapun karena niatnya baik bukan untuk berperang.

Dia memohon kepada semua pihak untuk tidak memfitnah adiknya karena Reza sudah dibunuh dengan adanya luka bekas luka tembakan di bagian punggung.

"Saya lihat jenazah setelah dimandikan, abang saya yang memandikan mengatakan ada bekas luka di belakang (punggung). Hanya cerita ada luka tembakan di punggung," ujarnya.

Tag:

comments