4 Janji Bahlil Lahadalia untuk Transformasi Investasi Indonesia
search

4 Janji Bahlil Lahadalia untuk Transformasi Investasi Indonesia

Zona Barat
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Politeia/Bir Pers Setpres.

Politeia.id -- Bahlil Lahadalia resmi dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Rabu (28/4) sore.

Bahlil dilantik bersama dengan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Kemarin saya baru saja menerima tugas untuk mengemban amanah baru setelah Pak Presiden Jokowi resmi membentuk Kementerian Investasi/BKPM dan melantik saya sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM RI," ujar Bahlil, Kamis (29/4).

Ia mengaku bahwa tugas Menteri Investasi sangat besar di tengah komitmen pemerintah untuk mengakselerasi investasi untuk mendongkrak pertumbuhan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi.

"Ini tentunya merupakan tanggung jawab yang besar dari Pak Presiden. Saya memohon doa, dukungan, dan kolaborasi dari seluruh lapisan masyarakat kepada kami di Kementerian Investasi/BKPM agar mampu menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya," katanya.

4 Janji Bahlil Lahadalia

Usai dilantik menjadi Menteri Investasi, Bahlil menyampaikan empat janji untuk memperbaiki dan mentransformasi ekosistem investasi.

Pertama, pembaharuan terhadap regulasi melalui UU Cipta Kerja.

Sesuai arahan Presiden Jokowi melalui UU Cipta Kerja, Bahlil berkomitmen melakukan transformasi iklim investasi dengan memberikan kemudahan berusaha.

Hemat Bahlil, dengan menahan izin investor untuk melakukan investasi, sama artinya dengan menahan pertumbuhan ekonomi nasional.

Ia menilai bahwa terhambatnya investasi juga berarti menahan terbukanya lapangan pekerjaan, sumber pendapatan negara, serta menghambat peningkatan peringkat Kemudahan Berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB).

Bahlil menegaskan, salah satu komitmennya adalah menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya melalui ekositem investasi.

"Kita tahu, pertumbuhan ekonomi nasional kita 60 persen (berasal dari sektor) konsumsi dan 30 persen dari sektor investasi. Dan ini (investasi) menjadi peranan penting karena 16 juta orang yang harus kita siapkan lapangan pekerjaan," ujarnya.

Karena itu, janji kedua yang diutarakan Bahlil adalah menjadi Kementrian Investasi sebagai kunci untuk mensinergikan investasi, baik dari luar maupun dalam negeri, dan antara pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, agar dapat menjadi satu pintu.

Menurut Bahlil, investasi merupakan pintu masuk dalam mewujudkan fokus visi misi pemerintahan yang kedua, yaitu peningkatan ekonomi dan sumber daya manusia.

"Karena itu, reform terhadap regulasi yang kemarin kita lakukan lewat Undang-undang Cipta Kerja, saya pikir ini menjadi salah satu tugas yang akan kita lakukan ke depan secara baik," tegas Bahlil.

Hal ketiga adalah melakukan peningkatan investasi yang berkualitas, baik PMA (Penanaman Modal Asing) maupun PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) serta pemerataan pertumbuhan investasi antara Jawa dan luar Jawa.

Hal itu sesuai dengan visi Presiden yaitu transformasi ekonomi yang meningkatkan tambah dan pemerataan pertumbuhan ekonomi dari Aceh sampai Papua.

"Apa yang kita lakukan hari ini, meningkatkan investasi yang berkualitas baik PMA maupun PMDN. Karena Bapak Presiden selalu melihat Indonesia pada satu wilayah yang luas, tidak hanya fokus pada satu pulau," ungkap Bahlil.

Hal keempat yang akan dilakukan adalah penguatan kolaborasi antara pengusaha besar dengan UMKM serta pengusaha daerah dengan pengusaha nasional.

"Kolaborasi inilah yang bisa kita jadikan sebagai instrumen untuk mendorong agar pertumbuhan ekonomi kita meningkat, pertumbuhan ekonomi juga bisa berjalan," paparnya.*

Tag:

comments