Profil Wakil KSAD Letjen TNI Herman Asaribab, Meninggal Setelah Sebulan Dilantik
Politeia.id -- Kabar duka datang dari institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen Herman Asaribab dikabarkan meninggal dunia, Senin (14/12) siang. Letjen Herman meninggal di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, sebulan setelah dilantik menjadi Wakasad.
Kabar kematian Letjen Herman disampaikan pihak RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Namun belum tahu persis penyakit yang diderita putra Papua pertama yang pernah menjabat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih itu.
"(Meninggal pukul) 13.40 WIB," kata Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letjen Albertus Budi Sulistya kepada media.
Kepala Divisi Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Nefra Firdaus membenarkan informasi mengenai berpulangnya Letjen TNI Herman Asaribab.
Menurut Nefra, meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. Ia sakit dan dirawat di RSPAD setelah pelantikannya sebagai Wakasad pada 18 November lalu.
Kendati demikian, Nefra tidak menjelaskan secara rinci penyakit apa yang menyebabkan Letjen Herman tutup usia.
"Beliau meninggal dunia karena sakit," kata Nefra Firdaus kepada awak media, Senin (14/12).
Rencananya, kata Nefra, jenazah Letjen Herman akan diterbangkan ke Jayapura atas permintaan keluarga.
"Sekarang disemayamkan di RSPAD. Rencananya akan dimakamkam, diterbangkan ke Jayapura, di TMP. Sesuai dengan permintaan keluarga sedang diurus," ujar Nefra.
Beberapa saat setelah mendengar kabar kematian Letjen Herman, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun menyampaikan ungkapan turut berbelasungkawa.
Menulis di akun Twitternya, AHY berdoa semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di dunia akhirat.
"Turut berduka cita atas wafatnya Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Letjen TNI Herman Asaribab, hari ini (14/12). Semoga semua kebaikan Alm diterima di sisi Tuhan YME, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," ungkap Ketua Partai Demokrat.
Rekam Jejak Letjen Herman
Letjen TNI Herman Asaribab adalah putra Papua pertama yang menjabat sbagai petinggi TNI. Menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat bumi Cendrawasih ketika almarhum dilantik menjadi Wakasad 18 November lalu.
Namun, ternyata Tuhan punya rencana lain untuk Letjen Herman. Belum genap sebulan setelah pelantikan ia berpulang. Kesedihan meliputi masyarakat tanah air.
Lahir di Jayapura pada10 Juni 1964, karirnya di TNI dimulai ketika ia melanjutkan studi di Akademi Militer tahun 1988. Di sana ia menempa kemampuan di bidang infantri.
Menurut Wikipedia, ada sejumlah jabatan penting pernah diembannya, meliputi Wadan Yonif 731/Kabaresi; Komandan Yonif 751/BS Jayapura.
Selanjutnya ia menjabat sebagai Komandan Secaba Rindam Jaya/Jayakarta; Komandan Kodim 0505/Jakarta Timur; Pabandya 1/Mindik Paban II/Bindik Spersad (2009-2010); Komandan Brigif 20/Ima Jaya Keramo (2010-2011). Kemudian, Dirbinsen Pussenif (2011-2013); Komandan Korem 172/Praja Wirajakti (2013-2014); Pamen Mabes TNI AD (2014-2015).
Karirnya terus menanjak di tubuh TNI. Ia kemudian menjadi Wadan Pussenif Kodiklat TNI AD (2015); Wadan Seskoad (2015); Kasdam XVII/Cenderawasih (2015-2017); Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Panglima TNI (2017-2018); Staf Khusus Kasad (2018-2019); Pangdam XII/Tanjungpura (2019); Pangdam XVII/Cenderawasih (2019-2020); dan terakhir menjabat sebagai Wakasad.
Adapun tanda jasa yang pernah diterimanya, antara lain S.L. Kesetiaan VIII,XVI,XXIV; SL Bantala; Bintang KEP Pratama; dan Bintang Yudha Dharma Pratama.
comments