Mulai 2021, China Beli Batubara Indonesia Senilai Rp20,6 Triliun
Politeia.id -- China akan membeli batubara termal dari Indonesia senilai US$1,467 miliar (Rp20,6 triliun) mulai tahun depan. Kesepakatan perdagangan ditandatangani oleh Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) dan China Coal Transportation and Distribution Association (CCTDA).
"Diharapkan ada peningkatan ekspor batubara ke China sebesar 200 juta ton di tahun mendatang. Jumlah target akan ditinjau setiap tahun," kata APBI dalam keterangan resminya seperti dilansir Reuters, Kamis (26/11).
Namun demikian, jumlah ekspor batu bara ke China tersebut akan dikaji ulang setiap tahunnya. Jangka waktu kerja sama ini sendiri berlangsung selama tiga tahun
Sebagai pengekspor batubara termal terbesar dunia, Indonesia sudah menggunakan jalur diplomatik untuk mempromosikan penjualan batubara di seluruh Asia Tenggara, terutama di Vietnam seiring dengan pelambatan ekspor ke China.
Impor China dari Indonesia merupakan pengiriman batubara termal terbesar di dunia.
Berdasarkan data Refinitiv, China mengimpor batu bara dari Indonesia selama Januari hingga Oktober 2020 sebesar 86,88 juta ton, turun 24,5% dari 115,03 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.
China sendiri merupakan pasar terbesar bagi ekspor batubara Indonesia. Tahun lalu porsi ekspor ke China mencapai 33% dari total ekspor batubara Indonesia di 2019 yang mencapai 454,5 juta ton.
Penandatanganan kerja sama antara APBI dengan CCTDA juga dihadiri oleh anggota APBI yang menjadi eksportir batu bara ke China yaitu Adaro, Bukit Asam, Kideco, Indo Tambangraya Megah, Multi Harapan Utama, Berau dan Toba Bara.
Turut hadir pula perwakilan dari Kedutaan China serta China National Coal Association (CNCA) atau Asosiasi Pertambangan Batu Bara China yang juga telah menandatangani kesepakatan bersama APBI di Jakarta pada 2019 lalu.
US$1=Rp14,100
comments