Pemuda Boven Digoel Ingatkan KPU RI: Jangan Memancing Konflik
Politeia.id -- Kepastian penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Boven Digoel, Papua masih menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, setelah tiga anggota KPUD Kabupaten itu dihentikan sementara terkait dengan penetapan calon bupati.
KPU RI pun diminta agar membuat keputusan yang arif dan bijaksana serta tidak mengambil keputusan serampangn yang justru bisa memancing konflik di daerah.
"Kami mendapat informasi bahwa KPU RI masih membahas soal Pilkada Boven Digoel, mengenai status pencalonan salah satu pasangan calon, sementara posisi tanggal 9 Desember sudah makin dekat," kata Ketua Aliansi Pemuda Kabupaten Boven Digoel, Bernolfus Tingge, kepada wartawan, Selasa (24/11).
Kami tentu berharap agar KPU tdak membuat keputusan yang bisa memancing konflik tetapi memastikan agar pelaksanaan Pilkada bisa berjalan aman dan damai, tambahnya.
Ditegaskan Bernol pihaknya khawatir suasana Pilkada di daerahnya tidak berlangsung aman dan menimbulkan konflik horizontal jika KPU membuat keputusan salah.
Menurut Bernolfus, gelombang demontrasi di Boven Digoel hingga hari ini terus meningkat dan bahkan cenderung memanas. Bukan saja karena pertarungan antar kandidat tetapi terutama situasi pascapenonaktifan komisioner KPU Daerah Boven Digoel oleh KPU RI telah menimbulkan gejolak yang luar biasa di masyarakat.
"Sehingga kita melihat ini memicu terjadinya konflik horizontal apabila keputusan yang dilakukan KPU akan berimbas pada pemicu persoalan ini. Sebagai pemuda di daerah, kami tidak mau adanya pertumpahan darah yang disebabkan oleh konflik pilkada," katanya.
Untuk meredam suasana, dia mengatakan Aliansi Pemuda Boven Digoel telah berinisiatif menyambangi KPU dan Bawaslu Provinsi Papua guna memberikan telaah kritis sebagai bahan yang patut dipertimbangankan untuk melihat persoalan ini secara objektif.
Selain itu, pihaknya juga sudah mendatangi KPU RI dengan maksud yang sama. Dokumen tertulis terkait hal itu sudah diserahkan ke pimpinan KPU RI, meski hingga saat ini belum ada kejelasan terkait tindaklanjutnya.
"Intinya kami sudah sampaikan laporan lengkap agar bisa menjadi perhatian KPU RI sehingga tidak salah mengambil keputusan," tegasnya.
comments