Grab PHK Massal 1000 Karyawan demi Efisiensi
search

Grab PHK Massal 1000 Karyawan demi Efisiensi

Zona Barat
Grab Holdings Ltd. (GRAB) menyatakan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 1.000 karyawannya akibat tuntutan kecerdasan buatan (Foto: Ist)

Politeia.id - Grab Holdings Ltd., perusahaan transportasi dan layanan online terkemuka di Asia Tenggara, mengumumkan keputusan yang mengejutkan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 1.000 karyawan. Tindakan ini diambil sebagai bagian dari langkah efisiensi perusahaan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi kecerdasan buatan.

CEO Grab Holdings Anthony Tan mengatakan keputusan tersebut mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam menghadapi perkembangan teknologi yang terus bergerak maju.

Grab yang berkantor pusat di Singapura itu, jelasnya, bertujuan untuk mempertahankan daya saingnya dan menyesuaikan struktur organisasinya dengan perubahan pasar yang cepat. 

“Saya paham bahwa ini adalah keputusan yang sulit diterima. Untuk ini, saya mengambil tanggung jawab sepenuhnya, dan karenanya ijinkan saya untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana kita sampai pada titik ini,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (21/6/2023). 

Menurutnya PHK bukanlah sebagai jalan pintas Grab menuju profitabilitas. Pasalnya dia menilai selama dua tahun terakhir Grab konsisten mengelola biaya di semua area operasional dan dalam meningkatkan efisiensi platform.

Sebagai hasilnya, pendapatan kita meningkat setiap kuartal sejak kuartal pertama 2022.

Tan menjelaskan dengan atau tanpa perampingan ini, Grab sudah berada di jalur tepat untuk mencapai titik impas Group Adjusted EBITDA tahun ini.

“Namun meskipun penting, batu loncatan profitabilitas kita hanya merupakan satu langkah dalam perjalanan yang lebih panjang. Fokus kita adalah jalan yang ada di depan. Kita harus bisa beradaptasi di manapun kita berada. Perubahan tak pernah terjadi secepat sekarang,” imbuhnya.

Tan menambahkan teknologi seperti Generative AI terus berevolusi dengan luar biasa cepat. Biaya modal mengalami peningkatan, yang berdampak langsung pada lanskap persaingan.

Petinggi Grab meyakini perubahan mendasar di model operasional dan struktur pembiayaan dibutuhkan untuk dapat tetap kompetitif dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Menurutnya tujuan utama PHK untuk secara strategis melakukan reorganisasi, agar dapat bergerak lebih cepat, bekerja lebih cerdas, dan melakukan pemerataan ulang semua sumberdaya di portfolio, sejalan dengan strategi jangka panjang.

“Restrukturisasi akhirnya muncul sebagai langkah yang berat namun mutlak, untuk menempatkan Grab di jalur yang tepat menuju masa depan dengan jangka yang lebih panjang,” katanya.

Tindakan ini menyisakan keraguan dan kekhawatiran di antara karyawan yang akan terkena dampak PHK serta menyoroti peran teknologi yang semakin dominan dalam dunia kerja saat ini.

Tag:

comments