Viral Pidato Rizieq Shihab Serukan Kuasai Parlemen di 2024, Petrus Selestinus: Parpol Menjadi Pintu Masuk!
search

Viral Pidato Rizieq Shihab Serukan Kuasai Parlemen di 2024, Petrus Selestinus: Parpol Menjadi Pintu Masuk!

Zona Barat
Koordinator Pergerakan Advokat Nusantara (Perekat Nusantara) Petrus Selestinus. Foto: Antara

Politeia.id-Koordinator Advokat Perekat Nusantara, Petrus Selestinus mengatakan, rekaman video mantan Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang menyatakan pihaknya akan menguasai Parlemen di Pemilu 2024 patut diwaspadai.

Menurut Petrus, Pernyataan tersebut mengindikasikan rencana Rizeq dan kelompoknya untuk menguasai negara dengan menggantikan ideologi Pancasila dengan paham lain.

"Bagi Rizieq Shihab dkk, mengubah ideologi negara Pancasila menjadi negara Syariah, tidak harus memiliki partai politik guna menguasai Parlemen. Cukup dengan menyebar kader-kadernya yang militan menjadi caleg di setiap partai politik peserta pemilu, maka urusan mengubah ideologi negara bukan sesuatu yang sulit diwujudkan," kata Petrus kepada wartawan, Senin (8/5).

Menurut Petrus, harapan Rizieq Shihab menguasai Parlemen tentu sah-sah saja, meskipun membahayakan prinsip NKRI dan nilai kebangsaan yang terkandung di dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Bahkan secara jelas bertentangan dengan cita-cita pendiri bangsa sebagaimana termaktub pada alinea IV Pembukaan
UUD 1945.

Dengan demikian, kata Petrus, maka pada Pemilu 2024, semua warga negara yang punya hak pilih sangat diharapkan tidak memilih caleg tertentu yang dalam pola pikir dan pola geraknya terindikasi terpapar intoleransi dan radikalisme. Caleg tersebut tidak boleh dipilih sekalipun ia berasal dari partai politik berasaskan Pancasila dan nasionalis.

"Kelompok fundamentalis yang bercita-cita ingin menghadirkan berdirinya negara syariah, bahkan negara khilafah bisa saja berhasil menyusup masuk ke setiap partai politik peserta pemilu sebagai caleg dengan tujuan menguasai perlemen pada 2024, guna mengubah dasar negara Pancasila menjadi negara syariah.

Petrus menegaskan, jika mimpi kelompok Rizieq Shihab terwujud dengan menguasai Parlemen untuk mengubah ideologi negara Pancasila menjadi negara syariah, maka eksistensi NKRI dan ideologi negara Pancasila terancam bubar tak terhindarkan. Karena itu, partai politik harus perketat proses seleksi caleg agar tidak terinfiltrasi oleh kelompok radikal dan intoleran dalam pencalegan menuju Parlemen.

Parpol Jadi Pintu Masuk

Menurut Petrus, partai politik merupakan satu satunya pintu masuk menuju cita-cita mendirikan negara syariah adalah dengan mengubah UUD 1945 dan untuk mengubah UUD 1945 diperlukan dukungan 50% + 1 dari jumlah angota MPR sesuai pasal 37 UUD 1945.

Oleh karena itu, tambah dia, parpol harus memfilter secara ketat pola rekrutmen caleg. "Hindari politik uang dan lalukan uji publik tentang rekam jejak caleg di samping perlunya keterlibatan semua elemen masyarakat untuk mencerahkan para pemilih agar kelak tidak salah memilih wakilnya di TPS," tegasnya.

Selain itu, kampanye secara masif sebagai bagian dari pendidikan politik kepada warga masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus tentang bahaya radikalisme. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak memilih caleg yang berafiliasi dengan kelompok radikal dan intoleran yang  berhasil menyusup masuk parpol untuk mendirikan "negara syariah". 

"Mereka bisa saja tampil sebagai bacaleg atau dalam jabatan eksekutif lainnya, berperilaku sebagai dermawan, membiayai kegiatan kemasyarakatan tanpa kejelasan sumber dananya, dikemas sebagai berjiwa nasionalisme yang tinggi, membagi-bagi uang atas nama bantuan sosial seolah-olah dana pribadi dengan menipu diri," kata dia.

"Ada juga caleg yang memoles diri dengan dana APBN, seperti dana desa untuk pembangunan desa sebagai buah dari kerja kerasnya. Padahal itu adalah uang negara yang sudah ditetapkan dalam UU APBN, namun dibuat seolah-olah dana itu bersumber dari oknum caleg tertentu yang terhubung dengan Kementerian Desa," imbuhnya.

Petrus mengatakan komitmen Rizieq Shihab bukanlah basa-basi tetapi ini sebuah gerakan serius yang dilakukan lewat pemilu setiap 5 tahun, yang hasilnya adalah sebagian dari mereka sudah duduk di DPR, bermatamorfosa secara pelan tapi pasti dan langsung tidak langsung menjadi ancaman serius bagi NKRI dan Ideologi negara Pancasila. 

Konon, tegas Petrus, kelompok fundamentalis yang dalam berbagai forum menyatakan keinginannya mengubah ideologi NKRI menjadi negara khilafah, bisa saja berkolaborasi dalam banyak cara dan pola. Mereka bahkan bisa berubah wujud seolah -olah lebih nasionalis dan pancasilais dari kader nasionalis di semua partai politik, sekedar numpang lewat untuk mencapai tujuan.

"Karena itu pada pemilu 2024, kita harus waspadai kelompok fundamentalis yang berhasil menyusup masuk ke setiap partai politik, dengan ciri seolah-olah berjiwa nasionalis dan religius, menutup-nutupi watak intoleran dan radikal, dengan tujuan jangka panjang mengubah dasar negara Pancasila menjadi negara Khilafah atau setidak-tidaknya negara syariah," tandas Petrus Selestinus.

Tag:

comments