Perekat Nusantara Apreasiasi Densus 88 dan BNPT Tindak Tegas Jaringan NII di Sumbar
search

Perekat Nusantara Apreasiasi Densus 88 dan BNPT Tindak Tegas Jaringan NII di Sumbar

Zona Barat
Perekat Nusantara Apreasiasi Densus 88 dan BNPT Tindak Tegas Jaringan NII di Sumbar. Foto: Politeia.id.

Advokat yang tergabung dalam Pergerakan Advokat Nusantara (Perekat Nusantara) mengapresiasi langkah Densus 88 Polri dan Badan Nasional Penanggulan Teroris (BNPT) dalam menindak jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat (Sumbar).

Langkah persuasif dan tegas Densus 88, BNPT dan pemerintah daerah setempat dinilai telah berhasil dalam proses deradikalisasi 1.120 orang yang tergabung dalam jaringan NII dan berhasil mengembalikan 391 anggota NII.

sehingga ratusan anggota NII mencabut baiat dan berikrar kembali ke NKRI.

"Ini merupakan prestasi besar Densus 88 melakukan pendekatan soft melalui metode deradikalisasi dan telah berhasil dengan sangat baik," ujar Koordinator Advokat Perekat Nusantara Petrus Selestinus dalam keterangannya, Jumat (29/4).

Menurut Petrus, berbagai langkah yang dilakukan oleh Densus 88, BNPT dan pemerintah untuk memberantas terorisme dan radikalisme di Indonesia perlu dukungan masyarakat luas agar radikalisme dan terorisme bisa dutumpas dan tidak diberi ruang sejengkalpun di NKRI.

"Radikalisme dan terorisme itu sebuah ancaman nyata yang bisa menghancurkan NKRI. Karena itu, kedepan penindakan terhadap terorisme, juga menjangkau radikalisme karena merupakan satu kesatuan delik yang tidak dapat dipisahkan dan harus dipidana bersama-sama," ujar dia.

"Semua pihak harus bersatu mendukung dan memberantas melalui peran kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi demi mendukung upaya Densus 88 dan BNPT dalam memberantas terorisme," imbuh Petrus.

Anggota Perekat Nusantara, Daniel Tonapa Masiku menegaskan, terorisme dan radikalisme merupakan ancaman nyata bagi keutuhan NKRI. Oleh karena itu, negara harus tegas dalam menghadapi mereka.

"Apalagi menjelang tahun-tahun politik, kelompok-kelompok radikal dan jaringan teroris akan memanfaatkan momentum tersebut. Karena itu, semua pihak harus waspada, jangan sampai agenda politik dan demokrasi diboncengi oleh mereka," ucap Daniel.

Daniel meminta ketegasan partai politik agar tidak memberikan ruang kepada kelompok ini. Apalagi memanfaatkan demi kepentingan elektoral. Menurut dia, taruhannya terlalu besar jika memanfaatkan kelompok radikal dan terorisme untuk mendapatkan keuntungan elektoral semata.

"Perekat Nusantara mengingatkan partai politik yang menjadi peserta pemilu agar tidak memberikan ruang kepada kelompok radikal dalam kontestasi Pileg dan Pilpres mendatang. Saringan utamanya ada di parpol karena mereka yang punya wewenang untuk mengusung caleg dan capres-cawapres. Ini harus menjadi komitmen parpol," pungkas Daniel.

 

Tag:

comments