BPIP Sebut Gus Dur Sosok Pejuang Kemanusiaan
Politeia.id -- Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo menilai presiden keempat RI, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan seorang pejuang kemanusiaan yang patut diteladani oleh bangsa Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Benny dalam forum “Testimoni dan Doa Bersama untuk Gusdur” yang diadakan secara yang diadakan secara hybrid dan diselenggarakan oleh POSNU, Kabardamai, PKPMI, ICRP, dan Perkumpulan AMERTA, hari Kamis (30/12).
"Saya berjumpa dengan beliau (Gus Dur) pada tahun 1996, dimana terjadi pembakaran gereja di Situbondo, dan dikenalkan oleh almarhum Romo Mangun. Gus Dur selalu menjaga totalitas perdamaian dan berusaha bagaimana konflik agama tidak terjadi dan menyebar luas," ujarnya.
Romo Benny menyatakan bahwa Gus Dur memberikan contoh-contoh hidup tanpa kekerasan dan penuh kedamaian.
"Menurutnya, Indonesia harus menjaga keragaman dan kemajemukan sehingga terjadi perdamaian," ujar dia.
Menurut Romo Benny, upaya Gus Dur menjaga perdamaian adalah dengan hidup menjaga konstitusi bangsa dan negara Indonesia. Tegasnya, kata dia, Gus Dur adalah menjaga setiap hak dan kewajiban warga negara.
"Dia terus memperjuangkan Hak Asasi Manusia dan selalu tanpa kekerasan. Saat lengser pun, (Gus Dur) tidak mau memakai kekerasan," ungkap Romo Benny.
Romo Benny menyatakan, inti dari perjuangan Gus Dur adalah pelayanan. Menurut Gus Dur, tegas Benny, kekuasaan yang dimiliki adalah menjadi pelayanan bagi kemanusiaan. Politik pun menjadi politik hati nurani, bukan kekuasaan. Dan kekuasaan untuk pelayanan. Itulah Gus Dur.
"Kita kehilangan pejuang hak asasi manusia dan seorang yang dapat kita teladani; seorang beriman karena memperjuangkan kemanusiaan. Menurut Gusdur, mencintai Tuhan berarti mencintai sesama manusia," Benny menyebutkan.
Benny pun menekankan bahwa Gus Dur adalah Bapak Demokrasi Indonesia, serta mengajak bangsa Indonesia untuk mengenangnya dengan tetap melakukan gerakan kemanusiaan, persaudaraan, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
"Pancasila adalah sumber dari segala sumber yang menyatukan kita. Lewat guyonan, (Gusdur) selalu mengingatkan, saat beriman, maka agama itu nyaman satu dengan yang lain. Dengan guyonan, kita bisa memanusiakan satu dengan yang lain," katanya.
comments