Wacana Pembatasan Umur Caleg, PAN Sebut Politisi Muda Jarang Bicara di Rapat
search

Wacana Pembatasan Umur Caleg, PAN Sebut Politisi Muda Jarang Bicara di Rapat

Zona Barat
Suasana Rapat Paripurna DPR RI. Foto: Politeia.id/Marcelo Magar

Politeia.id -- Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, wacana pembatasan usia maksimal calon anggota legislatif (caleg) terlalu memperbandingkan antara kuantitas umur dengan kinerja. Menurutnya, kualitas seorang caleg tidak bisa hanya dipatok lewat usia semata.

"Kalau menurut saya, jangan hanya melihat karena usianya sudah tua dipandang lemah. Lihat juga aspek kualitasnya. Sebab untuk apa punya anggota usianya muda tapi tidak pernah bicara di rapat dan mungkin sangat jarang turun ke daerah," kata Saleh dalam keterangannya, Jumat (10/12).

Menurut Saleh, tak jarang para legislator yang berumur masih sanggup mengikuti agenda dewan yang padat dan menguras tenaga. Lagi pula, kata Saleh, pembatasan usia dapat diartikan terdapat pembatasan orang atau warga negara dalam menyalurkan haknya untuk ikut serta dalam pencalonan di pemilihan umum.

"Kalau ada pembatasan orang untuk menjadi wakil rakyat menurut saya itu bertentangan dengan demokrasi. Sebab setiap warga negara dipandang sama di depan hukum dan punya hak dalam pemerintahan," ujar politikus PAN ini.

Membatasi seseorang dalam pencalonan anggota legislatif, kata dia, membuat pelaksanaan nilai demokrasi dipertanyakan. Saleh berharap kedepannya kualitas caleg dapat terus meningkat seiring perbaikan demokrasi di Indonesia.

Beberapa cara antara lain mendorong pendidikan dan selektif pada pelaksanaan tes kesehatan bagi para caleg. Oleh karena itu perlu sinkronisasi dan menjadi pekerjaan besar bagi pemerintah sebagai eksekutif dan partai politik sebagai wadah kaderisasi para caleg.

Tag:

comments