Refleksi Kebudayaan, Saran BPIP Hadapi Situasi Sulit Pandemi Covid-19

Politeia.id -- Pandemi covid 19 masih menjadi masalah serius bangsa Indonesia bahkan dunia. Bagaimana tidak, penyebaran virus covid-19 masih terus bertambah di Indonesia meski sudah ada penurunan kasus harian.
Tercatat, hingga Jumat (13/8) pukul 12.00 WIB sebanyak 30.788 kasus. Dengan demikian, totalnya mencapai 3.804.943 orang sejak diumumkan pada 2 Maret 2020.
Melihat situasi kritis tersebut, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo mengatakan bahwa pandemi ini baiknya dijadikan refleksi kebudayaan.
"Pandemi covid ini mengajak kita bersama-sama untuk melakukan sebuah refleksi kebudayaan karena pandemi covid ini mengubah gaya hidup manusia dan pola kerja," kata Benny dalam keterangannya, Jumat (13/8).
Benny mengatakan, situasi ini mengubah pola relasi dan perjumpaan maka dibutuhkan sebuah refleksi kebudayaan yang membangun
keutamaan hidup berbagi sebagai jalan kebudayaan. "Masyarakat Indonesia memiliki kesadaran tinggi dalam hal membantu sesamanya," tuturnya.
Hal inilah yang dimaksud Benny sebagai modal untuk bangsa indonesia melewati masa kritis pandemi ini.
"Kekuatan ini menjadi modal agar kita mampu melewati masa kritis . Kita yakini dengan jalan kebudayaan lama tertanam dalam roh bangsa ini kita mampu melewati masa sulit," jelas Benny.
Menurut dia, kunci utama dalam menghadapi pandemi saat ini ialah bersatu dengan bergotong-royong dalam kebersamaan untuk mengatasi masalah bangsa.
"Ini keyakinan ini Indonesia tangguh mampu mengatasi saat sulit. Asal kita satu visi yang sama untuk bergandengan tangan dalam menghadapi situsi ini kita yakin dengan semangat Kemerdekaan Bangsa ini mampu untuk keluar dari kesulitan," pungkasnya.
comments