Airlangga Sebut 10 Juta Orang Terdampak Pandemi Kembali Bekerja
search

Airlangga Sebut 10 Juta Orang Terdampak Pandemi Kembali Bekerja

Zona Barat
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: ist)

Politeia.id -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut sebanyak 10 juta pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 sudah kembali bekerja. Kondisi ini membuat jumlah pengangguran dan pekerja dirumahkan yang semula mencapai 29 juta orang turun menjadi 19 juta orang.

“Kemudian kalau kita lihat di Februari (2021), mereka yang kerja dengan pengurangan jam kerja dari 24 juta turun sebanyak 8 juta,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/5).

Airlangga mengatakan, jumlah pengangguran yang kini sudah bekerja juga bertambah sebanyak 940 orang. Sementara itu, 110 orang yang tadinya tidak bekerja pun telah memperoleh pekerjaan dan 110 orang lainnya yang bukan merupakan angkatan kerja telah masuk ke kelompok pekerja.

Kondisi tersebut, tutur Ketua Umum Partai Golkar ini, mengindikasikan perekonomian Indonesia telah mulai puluh di semester I 2021. Indikator pemulihan ekonomi tidak hanya terlihat dari penurunan jumlah tenaga kerja terdampak, tapi juga laju ekspor-impor, investasi, hingga peningkatan indeks manajer pembelian atau PMI manufaktur.

Berdasarkan data terakhir Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, angka PMI manufaktur telah meningkat di level 54,6. Posisi ini membaik ketimbang 2020 yang sempat melorot di bawah 50 akibat pelemahan sektor industri.

Di sisi lain, penjualan kendaraan bermotor per Maret-April juga diklaim meningkat mencapai 227 persen. “Kemudian indeks keyakinan konsumen di atas 100 persen, penggunaan electricity naik, sehingga seluruh inidikator menunjukkan terjadi kenaikan,” tutur Airlangga.

Peningkatan indikator perekonomian juga tampak dari uang yang beredar di masyarakat yang mencapai Rp 154 trilun. Sedangkan pada tahun lalu, jumlah uang yang beredar hanya Rp 106 triliun.

Airlangga menyebut berbagai pencapaian ini menunjukkan adanya tren positif bagi pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun nanti. Ia meyakini di akhir kuartal II, ekonomi Indonesia bisa mencapai pertumbuhan sebesar 7 persen secara year on year.

“Prediksi Bloomberg juga saat ini terus diperbaiki. Pada 19 April, mereka bilang pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 6,7 persen. Lalu 4 Mei 7,1. Baru-baru ini, 21 Mei, mereka tambah yakin pertumbuhan Indonesia di kuartal II 7,5 persen,” tutur Airlangga.

Seumpama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II mencapai 7 persen, ia meyakini pada akhir tahun perekonomian negara akan berada di jalur positif dengan kisaran 4,5 sampai 5 persen.

Tag:

comments