7 Kecamatan di Kutai Timur Terendam Banjir hingga 1 Meter
search

7 Kecamatan di Kutai Timur Terendam Banjir hingga 1 Meter

Zona Barat
Banjir melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Foto: Politeia/BNPB.

Politeia.id -- Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Kutai Timur Sukasno Haryanto mengatakan banjir yang terjadi sejak Rabu (12/5) di wilayah itu masih terjadi dan melanda tujuh kecamatan dengan tinggi muka air (TMA) hingga satu meter.

"Tingginya cuara hujan di wilayah Kabupaten Kutai Timur mengakibatkan banjir sejak Rabu, 12 Mei 2021 hingga kini," ujar Sukasno, dikutip, Jumat (21/5).

Adapun tujuh kecamatan yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Muara Bangkal, Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan Muara Ancalong, Kecamatan Long Masengat, Kecamatan Telen, Kecamatan Muara Wahau dan Kecamatan Kombeng.

Sukasno menerangkan, banjir telah berdampak pada sebanyak 1.690 KK, dengan merendam 690 rumah, 20 unit fasilitas umum dan 203 hektar perkebunan, yang hingga kini masih dalam proses pendataan tim BPBD.

Akses jalan menuju ke beberapa lokasi terdampak masih terendam dengan TMA 30-100 sentimeter dan berarus deras, sehingga hal tersebut menjadi kendala dalam giat asesmen dan pendataan lebih lanjut.

"Akses jalan ke TKP sebagian masih terendam dengan kedalam kurang lebih 30 sampai dengan 100 cm di wilayah kecamatan yang terdampak," ngkap Sukasno.

BPBD Kutai Timur hingga saat ini terus melakukan pendataan bersama beberapa pihak pemerintah kecamatan, lintas instansi terkait dibantu TNI dan Polri.

Di samping itu, BPBD Kutai Timur bersama beberapa dunia usaha juga telah menyalurkan bantuan logistik ke daerah terdampak, seperti yang telah dilakukan di Desa Melan, Desa Sumber Sari dan Desa Mukti Utama di Keamatan Long Masengat.

Berdasarkan laporan BPBD hingga Kamis (20/5) malam, belum ada laporan mengenai korban jiwa dan dampak kerugian masih dalam pendataan lebih lanjut.

Menurut kajian risiko yang dipantau melalui InaRisk.bnpb.go.id, wilayah Kabupaten Kutai Timur memiliki indeks risiko bencana banjir dengan kategori sedang-tinggi.

Adapun cakupan wilayah potensi risiko banjir tersebut menurut data InaRisk mencapai 18 kecamatan atau seluas 170.423 hektar.

Dengan melihat data indeks risiko bencana dari InaRisk, BNPB mengimbau seluruh pemangku kebijakan di daerah baik tingkat Gubernur hingga RT dan RW serta masyarakat untuk waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.*

Tag:

comments