Seteru Pendukung Israel-Palestina di Indonesia, Islah Bahrawi: Hentikan! Musuh Bersama Kita Covid-19
search

Seteru Pendukung Israel-Palestina di Indonesia, Islah Bahrawi: Hentikan! Musuh Bersama Kita Covid-19

Zona Barat
Simpatisan Palestina di Indonesia protes kebijakan Donald Trump terkait pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel. Foto: Reuters.

Politeia.id -- Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi meminta masyarakat Indonesia berhenti mengarahkan perhatian terlalu berlebihan pada konflik yang melanda Israel dan Palestina.

Hal itu disampaikan Islah menyusul mengemukanya perseteruan internal diantara sesama masyarakat Indonesia dalam menyikapi konflik historis antara Israel dan Palestina.

Di samping meningkatnya militansi dukungan terhadap warga Palestina, tak jarang sebagian masyarakat Indonesia yang membela Israel.

Perseteruan kedua kelompok ini menimbulkan kontroversi wacana dan bahkan bisa memicu konflik.

"Jangan sampai karena kebodohan kita, mereka yang saling tembak tapi yang tercabut nyawa justru di sini," ujar Islah, dikutip Kamis (20/5).

Selain itu, kata Islah, wacana jihad makin terasa, dimana ada sekelompok orang siap membela kepentingan Palestina yang disebut mereka sedang `dijajah` bangsa Israel.

Islah mendorong masyarakat untuk memahami makna jihad secara benar sesuai ajaran dalam agama Islam.

"Jihad itu berikhtiar dan bertahan hidup, bukan mati konyol," ujar Islah.

Dia menegaskan bahwa bangsa Indonesia saat ini memiliki musuh bersama yaitu pandemi Covid-19.

"Bangsa kita juga punya musuh bernama Covid-19 yang justru lebih ganas karena tak terlihat, ia hanya bisa dilawan dengan kesadaran dan nalar sehat," paparnya.

"Janganlah kita berkerumun untuk mendukung mereka, tapi justru virus Covid `berpesta pora`," imbuhnya.

Dia menjelaskan, perang antara Israel dan Hamas bukanlah pertandingan, sehingga kita tidak perlu terjebak dalam keberpihakan atas perang.

Sering terjadi, kata dia, perang seringkali mengorbankan nyawa manusia yang tak berkepentingan., termasuk misalnya Indonesia.

Dia menilai, dalam menyikapi konflik Israel-Palestina kita perlu bersikap arif sehingga tidak terjadi aksi-aksi yang tak diharapkan masyarakat.

"Perang Israel dan Palestina adalah kebencian yang terwariskan. Kebencian di antara mereka dibiarkan tumbuh [...]. Karenanya, jangan sampai mereka yang berselisih paham, tapi kebencian satu sama lain melesat sampai di sini," tegas Islah.*

Tag:

comments