Balas Serangan Hamas, Israel Hujani Palestina dengan Roket dan Bom Udara
search

Balas Serangan Hamas, Israel Hujani Palestina dengan Roket dan Bom Udara

Zona Barat
Israel melancarkan tembakan roket dan serangan udara ke wilayah Palestina, menyebabkan setidaknya 20 warga Gaza tewas. (Foto: AP)

Politeia.id -- Israel melancarkan tembakan roket dan serangan udara ke wilayah Palestina, menyebabkan setidaknya 20 warga Gaza tewas Senin sore (10/5). Tindakan itu diklaim sebagai aksi balasan atas serangan Hamas ke Israel.

Dikutip Reuters, tembakan roket dan serangan udara Israel terus berlangsung hingga larut malam. Warga Palestina melaporkan ledakan keras di dekat Kota Gaza dan di sepanjang jalur pantai.

Militer Israel mengatakan Hamas mulai lebih dulu dengan menembakkan sekitar 150 roket ke Israel. Puluhan di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan misil Yahudi `Iron Dome`.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa Hamas telah melewati "garis merah" dengan mengarahkan rudal ke Yerusalem. Israel, kata dia, akan menanggapi dengan "kekuatan".

"Kami tidak akan mentolerir serangan di wilayah kami, ibu kota kami, warga kami dan tentara kami. Mereka yang menyerang kami akan membayar mahal," kata Netanyahu.

Sumber Hamas mengkonfirmasi kepada AFP bahwa salah satu komandan mereka, Mohammed Fayyad, telah tewas. Selain itu diketahui korban tewas juga terdiri dari sembilan anak-anak.

Serangan Hamas merupakan balasan atas aksi pihak polisi Israel yang menyerbu Masjid Al Aqsa. Insiden itu melukai sekitar 300 warga Palestina yang sedang beribadah di dalamnya, Senin pagi.

Polisi Israel menyebut bahwa warga Palestina di masjid itulah yang membahayakan personilnya. Juru bicara kepolisian Israel menyebut warga melemparkan batu, kembang api dan benda-benda lainnya ke arah polisi dan menyebabkan enam terluka.

Saat pengusiran terjadi, polisi Israel memakai pakaian lengkap dan senjata. Mereka, dalam sebuah tayangan video, melemparkan granat setrum dan gas air mata.

Rangkaian bentrokan ini bermula saat Israel menduduki tanah di Sheikh Jarrah, yang dimiliki warga Palestina. Sidang sengketa itu dijadwalkan akan dilakukan kemarin.

Sengketa ini sudah terjadi bertahun-tahun. Awal tahun ini, sebuah pengadilan distrik Yerusalem memutuskan bahwa rumah-rumah itu legal milik keluarga Yahudi.

Di belahan dunia lain, Dewan Keamanan PBB mulai menggelar pertemuan tertutup soal perkembangan konflik antara Palestina dan Israel pasca insiden di Masjid Al-Aqsa.

Menurut laporan Al Jazeera, pertemuan darurat itu dilangsungkan atas permintaan Cina yang memimpin rapat DK PBB bulan ini. Adapun Cina dikabarkan sudah menyerahkan draft resolusi kepada negara anggota DK PBB dengan fokus utama mengakhiri kekerasan di Yerusalem dan menghentikan penggusuran di Sheikh Jarrah.

Detil draft resolusi itu belum diketahui per berita ditulis. Namun, Amerika Serikat dikabarkan menghendaki sejumlah perubahan karena khawatir resolusi yang diusulkan Cina kurang kuat untuk mengakhiri ketegangan Palestina dan Israel.

 

Tag:

comments