Pemalsuan Antigen di Medan, Satgas Covid-19: Jangan Main-main dengan Nyawa Manusia
search

Pemalsuan Antigen di Medan, Satgas Covid-19: Jangan Main-main dengan Nyawa Manusia

Zona Barat
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito. Foto: Politeia/Humas BNPB.

Politeia.id -- Satgas Penanganan Covid-19 mendorong Kepolisian mengusut tuntas para oknum yang terlibat dalam kasus pemalsuan hasil tes rapid antigen di Bandara Kualanamu Medan, Sumatera Utara.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, para penyedia layanan tes antigen Covid-19 tidak boleh bermain-main dengan hasil tes karena itu menyangkut keselamatan manusia.

"Apabila ada yang berani melakukan hal serupa, Satgas Covid-19 memastikan akan ada konsekuensi tindakan tegas dari aparat kepolisian bagi para pelakunya," ujar Wiku dalam keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (29/4).

Menurut Wiku, kasus pemalsuan antigen diharapkan menjadi peringatan keras bagi para petugas di lapangan agar tidak bermain-main dengan nyawa manusia.

Ditegaskan Wiku, para pihak penyedia layanan antigen diminta melakukan testing sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Satgas Covid-19 berharap temuan ini menjadi yang terakhir sehingga tidak ada lagi oknum yang akan bermain-main dengan nyawa manusia.

Sebelumnya, Polisi mengamankan lima petugas dari Kimia Farma di Bandara Internasional Kualanamu, Medan karena diduga melakukan alat tes antigen bekas dalam sebuah tes antigen di bandara itu. Kelimanya berinisial RN, AD, AT, EK, dan EI.

Dalam penggerebekan yang dilakukan pada Selasa (27/4), Polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa 2 unit komputer, mesin printer 2 unit, uang kertas, ratusan alat rapid test bekas yang sudah dicuci bersih dan telah dimasukkan ke dalam kemasan, serta ratusan alat pengambil sampel rapid test antigen yang belum digunakan.

Polisi berhasil membongkar kasus itu setelah menyamar menjadi peserta tes antigen di bandara Kualanamu.

Dari hasil tes antigen seorang anggota polisi yang menyamar dinyatatakan positif oleh petugas. Akhirnya terjadi perdebatan panjang antara polisi yang menyamar dengan petugas.

Akhirnya Polisi memeriksa seluruh isi laboratorium dan mendapati ratusan alat rapid test bekas yang telah dicuci dan dimasukkan kembali ke dalam kemasan untuk digunakan lagi.

Kelima petugas tersebut akhirnya ditahan untuk dimintai pertanggungjawaban mengenai pelanggaran aturan yang mengancam keselamatan manusia itu.*

Tag:

comments