Profil Munarman, Terduga Terorisme yang Ditangkap Densus 88
search

Profil Munarman, Terduga Terorisme yang Ditangkap Densus 88

Zona Barat
Munarman ditangkap Densus 88 di Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (27/4). Foto: Istimewa.

Politeia.id -- Munarman ditangkap Densus 88 Antiteror Polri pada Selasa (27/4) sore di kediamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.

Munarman ditangkap karena diduga menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.

Tapi siapakah Munarman?

Dari sumber tersedia, Munarman diketahui merupakan pengancara Muhammad Rizieq Shihab yang saat ini sedang menjalani sidang di pengadilan terkait kasus kerumunan Petamburan dan Pondok Pesantren Alam Agrokultural Megamendung.

Munarman juga adalah juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) dan Sekretaris Umum ormas Islam itu.

Namun jauh sebelum itu, pria kelahiran Palembang, 16 September 1968 ini telah lebih dulu aktif di dunia advokasi pada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palembang.

Karirnya makin moncer ketika ia ditunjuk sebagai Kepala Operasional LBH Palembang dan menjadi Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Aceh.

Dari Kontras Aceh, Munarman kemudian pindah ke Jakarta setelah dipercaya menjabat sebagai Koordinator Pekerja Kontras.

Prestasi Munarman makin melejit hingga kemudian ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) periode 2002-2017.

Dengan kiprahnya di dunia hukum yang kian moncer, Munarman kemudian ditarik menjadi anggota tim pengacara Abu Bakar Ba`asyir, terpidana terorisme kasus Bom Bali dan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia serta pemimpin JAT.

Dalam perjalanan waktu, karena sering terkait dengan organisasi Islam, Munarman pun masuk ke FPI.

Sebelum itu, ia diketahui sangat dekat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan pemerintah.

Setelah HTI bubar, Munarman mulai berteman dengan pentolan FPI Muhammad Rizieq Shihab.

Bersama FPI, Munarman terkenal getol memperjuangkan kepentingan ormas itu, terutama ketika FPi dibubarkan pemerintah akhir tahun lalu. Dalam berbagai kesempatan, ia membela matia-matian FPI.

Tidak berhenti sebagai advokat, Munarman juga mendirikan An Nashr Institute, pusat pendidikan penghafal Al-Quran yang berkantor pusat di Tamansari Residence B16 Donowarih, Karangploso, Malang, Jawa Timur.

An Nashr Institute memiliki tiga unit lembaga di dalamnya, yaitu Pusat Kajian An Nashr, Pesantren Tahfizh An Nashr 4.0, dan An Nashr Foundation.*

Tag:

comments