Kunker ke Indramayu, Jokowi: Kita Stop Impor Beras hingga Juni
search

Kunker ke Indramayu, Jokowi: Kita Stop Impor Beras hingga Juni

Zona Barat
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/4). Foto: Politeia/Setneg.

POliteia.id -- Presiden Joko Widodo menegaskan komitmen untuk menjaga produktivitas beras dalam negeri dengan menghentikan impor beras hingga pertengahan tahun ini.

"Sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor, insyaallah nanti sampai akhir tahun kalau kita tahan, produksinya bagus, juga tidak ada impor," ujar Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/4).

Di hadapan para petani dan pejabat daerah, Jokowi menyampaikan bahwa kebijakan impor merupakan alternatif terakhir yang bisa diambil pemerintah untuk menjaga stok beras dalam negeri bilamana terjadi kekurangan akibat bencana.

"Pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras. Tetapi karena hitung-hitungan seperti banyak yang kena banjir, pandemi, kadang-kadang memang butuh kalkulasi itu sehingga perlu tambahan untuk cadangan," papar mantan Walikota Solo.

Di Indramayu, Jokowi sempat meninjau panen bersama dan berdialog dengan sejumlah petani.

Dalam dialog itu, petani menyampaikan aspirasi agar pemerintah perlu menjaga pasokan pupuk pertanian hingga kebutuhan akan tenaga atau alat pemanen padi saat panen raya.

Jokowi pun memenuhi permintaan para petani dengan siap membantu menyediakan alat yang diperlukan.

"Pada saat panen bersamaan itu kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk panen sehingga tadi para petani menginginkan untuk diberikan combine harvester (mesin pemanen padi) dan tadi sudah saya iyakan, termasuk traktor dan pompa. Semoga ini segera bisa kita kirim," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, pemerintah terus berupaya membangun pertanian yang semakin baik sehingga mampu meningkatkan produktivitas nasional.

Dengan produksi yang semakin meningkat diharapkan ketahanan pangan nasional dan swasembada dapat terwujud di masa depan.

Untuk diketahui, Kabupaten Indramayu merupakan kabupaten penghasil beras tertinggi secara nasional berdasarkan data produksi sepanjang tahun 2020.

Dari hasil panen bersama di lokasi seluas 200 hektare hari ini, diperoleh 7-8 ton panen padi per hektarenya dengan varietas Cilamaya Muncul.

Jokowi berharap, pemerintah daerah Indramayu terus menjaga produktivitas padi sehingga bisa menjaga stok beras dalam negeri dan swasembada pangan.

Dalam kunjungan kali ini, Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Bulog Budi Waseso, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Bupati Indramayu Nina Agustina.*

Tag:

comments