MUI Minta Kemendikbud Antisipasi Pemahaman Radikal Masuk ke Lingkungan Sekolah
search

MUI Minta Kemendikbud Antisipasi Pemahaman Radikal Masuk ke Lingkungan Sekolah

Zona Barat
Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: Politeia.id/Ist

Politeia.id -- Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ali M Abdillah meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengawasi paham radikal agar tidak masuk ke lingkungan sekolah.

Hal ini disampaikan Abdillah seiring dengan aksi teror yang terjadi pada pekan terakhir Maret 2021 lalu di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri. Kedua aksi teror itu dilakukan oleh mereka yang berusia masih muda.

“Ketika anak sudah masuk ke jaringan mereka (kelompok radikal) dan diberikan doktrin sesuai dengan kepentingan mereka, maka ini akan menjadi amunisi yang suatu saat bisa meledak. Ini yang harus diwaspadai bersama,” kata Kiai Ali dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (10/4).

Oleh karena itu, Kiai Ali mengungkapkan, pengajian melalui media sosial (medsos) perlu dikendalikan dan diperhatikan. Apalagi ketika mengajarkan ajaran yang tidak sejalan dengan corak keragaman di Indonesia maka pemerintah diminta lebih baik tegas. Termasuk juga peran orang tua sangat penting untuk memantau anak-anaknya.

”Karena anak-anak ini sudah menjadi incaran kelompok radikal. Hal ini perlu diperketat karena melalui pintu-pintu tadi kelompok teroris melakukan perekrutan dan cuci otak terhadap generasi muda,” jelas Ali.

Selain itu, pria yang juga Ketua Pengurus Wilayah Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyin (MATAN) DKI Jakarta itu juga menyampaikan bahwa di MUI sudah terbentuk Badan Penanggulangan Ekstremisme Dan Terorisme (BPET). Ini menunjukkan bahwa MUI serius dalam melakukan kontranarasi sekaligus deradikalisasi kepada anak muda yang terpapar ajaran radikalisme.

Karena itu, Kiai Ali mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap kondisi terkini yang sedang terjadi karena saat ini negara tidak membiarkan kelompok ini bergerak bebas.

“Kita memiliki aparat-aparat yang terus mencari jaringan mereka (teroris) sembari kita juga melakukan pengamanan di tingkat lingkungan dan keluarga serta berdoa kepada Allah SWT agar bangsa dan negara kita diberikan perlindungan oleh Allah SWT. Masyarakat harus aktif, dan pihak keamanan juga harus kita support demi ketentraman dan keamanan rakyat Indonesia,” kata Dosen Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Jakarta itu.

 

Tag:

comments