Terus Bertambah, Korban Meninggal Akibat Bencana Adonara-NTT Jadi 63 Orang
search

Terus Bertambah, Korban Meninggal Akibat Bencana Adonara-NTT Jadi 63 Orang

Zona Barat
Kondisi banjir dan tanah longsor di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Flores Timur. Foto: Tangkapan Layar/Politeia.id.

Politeia.id -- Korban meninggal akibat bencana alam di Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur bertambah menjadi 63 orang hingga Senin (5/4). Korban bertambah 9 orang sejak rilis terakhir pada Minggu (4/4).

Wakil Bupati Flotim Agustinus Boli mengatakan pada Senin, sebanyak 23 orang dari total korban korban sudah berhasil dievakuasi.

"Yang dievakuasi 23 orang dan masih ada yang masih tertimbun," ujar Agustinus dilansir dari Kompas TV.

Menurut Agustinus, bencana banjir bandang terjadi di Adonara dipicu oleh hujan deras disertai angin kencang pada Minggu dini hari.

Bencana menyebabkan rumah warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flotim diterjang banjir dan tanah longsor.

Puluhan warga tertimbun akibat longsor dan sarana prasarana lainnya terbawa banjir bandang.

Pemda Flotim dan otoritas kebencanaan serta TNI-Polri melakukan evakuasi sejak Minggu. Namun masih terkendala ketersediaan alat berat.

"Bantuannya sudah datang, personel TNI-Polri dan paguyuban lain, pramuka, tanaga semua di sana," ujar Agustinus.

Pemda Flotim juga masih menemukan kendala evakuasi karena cuaca yang masih ekstrem.

Hujan lebat disertai angin kencang masih terjadi hingga Senin.

Sementara itu, data BNPB melaporkan bahwa sekitar 256 jiwa mengungsi akibat banjir bandang disertai tanah longsor di Flores Timur.

"Perkembangan terkini bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Senin pukul 05.00 WIB, data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Raditya menjelaskan, jumlah pengungsi terkini masih dalam pendataan petugas di lapangan.

Sementara itu, sebanyak 24 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan warga lainnya luka-luka.

Raditya menambahkan, desa yang terdampak banjir bandang bertambah menjadi delapan, yang tersebar di empat kecamatan di Adonara.

Kedelapan desa tersebut, yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Di sisi lain, kerugian materil sementara tercatat rumah hanyut sebanyak 17 unit, terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flotim masih terus mendata dan memverifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur akibat bencana.

"Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat," kata Raditya.*

Tag:

comments