Penunjukan BW sebagai Kuasa Hukum AHY Dinilai Pertegas Konspirasi SBY Lengserkan Anas
search

Penunjukan BW sebagai Kuasa Hukum AHY Dinilai Pertegas Konspirasi SBY Lengserkan Anas

Zona Barat
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Anas Urbaningrum. Foto: Ist

Politeia.id -- Sejumlah loyalis Anas Urbaningrum (AU) langsung bereaksi begitu tahu bahwa Bambang Widjojanto (BW) menjadi pengacara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam kisruh Partai Demokrat (PD).

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menilai tampilnya BW di kubu AHY dalam kasus KLB PD membuka kotak pandora atau selubung yang selama ini secara samar-samar menutupi adanya konspirasi untuk melengserkan Anas dari kursi ketua umum Demokrat lewat tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Jika saja konspirasi ini benar, maka hal ini sekaligus membuktikan bahwa KPK di era Abraham Samad (AS) dan BW secara diam-diam menjadikan KPK sebagai alat kekuasaan politik SBY untuk memukul kader-kader Partai Demokrat yang menjadi lawan politik di internal partai yang tengah tidak disukai," kata Petrus dalam keterangan yang diterima Politeia.id, Selasa (16/3).

Dugaan adanya konspirasi Demokrat dan KPK era BW menjatuhkan Anas menurut Petrus diungkap oleh eks kader Demokrat, Gede Pasek Suardika.

Melalui cuitan di akun Twitter @G_paseksuardika, Senin (15/3), Pasek yang merupakan salah satu loyalis Anas mengaku hadirnya sosok BW sebagai kuasa hukum kubu AHY membangkitkan memorinya pada rangkaian panjang kisah lengsernya Anas.

Menurut Pasek, dalam kasus Anas memang ada dua sosok komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bersemangat memenjarakan Anas yaitu Abraham Samad (AS). Karena itu tidak mengherankan sikap AS yang saat itu sangat getol memburu posisi cawapres pada Pilpres 2014 hingga AU dijadikan target.

Menurut Pasek, AS dan BW berada dalam satu jalur dengan kubu SBY, selalu lantang beropini untuk menjerat AU dengan mengatakan telah memeriksa lebih dari 350 orang saksi dan lain-lain. Namun waktu itu KPK masih kesulitan menemukan peristiwa pidana apa dan dengan alat bukti apa KPK dapat menjerat AU.

"Manuver SBY membangun dinasti Cikeas dalam PD dengan mematikan karir politik sejumlah kader PD yang
potensial dan menonjol untuk menjadi calon pemimpin masa depan, semakin lama semakin terkuak, sebagaimana terungkap dalam KLB PD di Sibolangit dan melalui medsos oleh sejumlah kader PD lainnya," kata Petrus menanggapi ciutan Gede Pasek tersebut.  

Menurut Petrus, sejumlah kader PD saat ini mulai berani mengangkat nasib Anas. Sebagaimana dinyatakan Pasek, hal itu menurutnya mengungkap bagaimana pola hubungan SBY selaku presiden dengan AS dan BW selaku pimpinan KPK memainkan peran untuk mengkriminalisasi AU agar bisa mendepaknya dari kursi ketua umum Demokrat.

"Oleh karena itu, sebagai kader calon pemimpin masa depan, maka Anas Urbaningrum perlu diselamatkan secara terhormat dengan membebaskan segera Anas dari posisinya sebagai terpidana korupsi melalui sebuah amnesti berdasarkan hak prerogatif p;residen,

"Jika diyakini proses hukum terhadap AU adalah buah dari konspirasi jahat SBY dengan pimpinan KPK era AS dan BW untuk mengkriminalisasi AU," kata dia.

Mengomentari pernyataan BW selaku kuasa hukum AHY bahwa PD sedang menghadapi "brutalitas" kekuasaan, kata Petrus, maka sesungguhnya diksi "brutalitas" yang diucapkan BW itu lebih tepat dialamatkan kepada SBY ketika hendak menyingkirkan AU dari kursi Ketua Umum PD. "Sebagai buah dari konspirasi kekuasaan," kata Petrus.

Tag:

comments