Presiden Jokowi: Kunci Kemakmuran NTT adalah Air
search

Presiden Jokowi: Kunci Kemakmuran NTT adalah Air

Zona Barat
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Napun Gete di Sikka, NTT, Selasa (23/2). Foto: Tangkapan Layar Youtube Setpres.

Politeia.id -- Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa inti kemakmuran masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah ketersediaan sumber daya air yang memadai.

Pembangunan bendungan di provinsi kepulauan ini menjadi solusi tepat untuk mengungkit skala kesejahteraan dan produktivitas masyarakat menuju masa depan ekonomi yang makmur.

"Kunci kemakmuran NTT adalah air. Begitu ada air, semua bisa ditanam. Karena itu, pemerintah membangun tujuh bendungan di berbagai lokasi di NTT. Tiga di antaranya telah selesai," ujar Jokowi dalam keterangan tertulisdi akun Twitter, Rabu (24/2).

Adapun dua bendungan yang telah diresmikan Jokowi sebelumnya adalah Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang (2018) dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu (2019).

Bendungan ketiga yang telah selesai yaitu Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka. Napun Gete diresmikan Jokowi pada Selasa (23/2).

Bendungan Napun Gete memiliki kapasitas tampung 11,22 juta meter kubik, luas genangan 99,78 hektare.
Bendungan ini bermanfaat untuk penyediaan air irigasi seluas 300 hektare, penyediaan air baku 0,2 meter kubik per detik, dan potensi penyediaan listrik tenaga air sebesar 0,1 megawatt.

Napun Gete yang dibangun dengan anggaran Rp880 miliar sejak 2016 diharapkan menjadi pengendali banjir daerah hilir dan potensi untuk kebutuhan pengembangan sektor pariwisata.

Secara keseluruhan ada tujuh bendungan yang menjadi target pemerintah pusat di NTT.

Empat bendungan yang masih dalam proses pengerjaan awal, antara lain Bendungan Temef (TTS), Bendungan Manikin (Kab. Kupang), Bendungan Mbay (Nagekeo), dan Bendungan Kolhua (Kota Kupang).

Ke depan, Jokowi berjanji akan membangun lagi dua bendungan sebagaimana aspirasi Pemerintah Provinsi NTT dan Pemda di NTT.

"Tadi pagi Gubernur (NTT) menyampaikan kepada saya minta tambah dua (bendungan) lagi padahal provinsi yang lain paling banyak itu dua atau satu (bendungan)," kata Jokowi dalam acara peresmian Bendungan Napun Gete di Sikka, Selasa (23/2).

Jokowi mengungkapkan bahwa pada setiap kali kunjungan ke NTT, selalu ada keluhan dari masyarakat dan Pemda agar menyediakan sumber daya air.

"Setiap saya datang ke NTT, awal-awal, selalu yang diminta adalah bendungan, yang diminta adalah waduk. Dan permintaan itu adalah betul. Begitu ada air, semua bisa ditanam, tanaman tumbuh, buahnya diambil, daunnya bisa dipakai untuk peternakan," ujarnya.

Jokowi mengatakan bahwa dengan pembangunan sembilan bendungan di bumi Flobamora menjadi lompatan untuk menghasilkan produktivitas pertanian, salah satu sektor primer NTT.

"Inikan sebuah lompatan yang tidak kecil. Tetapi, produktivitas itu betul-betul harus dimunculkan. Jangan hanya pertaniannya saja (tapi) limbah pertanian bisa dipakai untuk makanan ternak," tandas Jokowi.

Dengan hadirnya bendungan di NTT, Jokowi meminta Pemprov NTT memimpin masyarakat untuk menjadi petani yang produktif dan inovatif dalam menghasilkan komoditas pertanian yang unggul.

Dengan demikian, NTT bisa menjadi salah satu basis pendukung ketahanan pangan (food estate) nasional.

Salah satu lumbung pangan yang disiapkan Jokowi di NTT berada di Kabupaten Sumba Tengah.

Luas food estate ini 5.000 hektare, dan nanti akan meningkat menjadi 10.000 hektare, untuk tanaman padi dan jagung atau kedelai.

Sebelum meresmikan Bendungan Napun Gete di Sikka, Jokowi pada Selasa pagi sempat meninjau lokasi food estate di Sumba Tengah.

"Saya meyakini, insyaallah, dengan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baik, dengan Bupati dan Wakil Bupati yang baik, memimpin rakyatnya, menggiring semuanya untuk produktif, saya yakin tidak lama lagi NTT akan makmur dan tidak menjadi provinsi yang kategorinya kalau di negara kita masih pada kondisi yang kurang," ungkapnya.*

Tag:

comments