Soal Romo Benny, Petrus Selestinus Sebut Rizal Ramli Penjilat
search

Soal Romo Benny, Petrus Selestinus Sebut Rizal Ramli Penjilat

Zona Barat
Kolase foto Petrus Selestinus dan Rizal Ramli. (Politeia.id)

Politeia.id -- Koordinator TPDI Petrus Selestinus menilai reaksi Rizal Ramli yang menanggapi pernyataan Romo Benny Susetyo terkait persoalan banjir di DKI Jakarta memposisikan dirinya sebagai pembela Anies Baswedan.

Diketahui, aktivis sosial dan budayawan Romo Benny Susetyo, dalam pandangannya soal penanganan masalah banjir di DKI Jakarta oleh Gubernur Anies Baswedan dalam kanal YouTube Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN).

Dalam video tersebut, Romo Benny menyarankan agar Anies Baswedan belajar permasalahan penanganan banjir ke mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Namun, apa yang disampaikan Romo Benny langsung ditanggapi Rizal Ramli. Dia bahkan menyebut bahwa sikap Romo Benny Susetyo itu tidaklah objektif. Dalam komentarnya, Rizal menyebut Romo Benny Susetyo sebagai Romo Politik.

"Itu sungguh di luar nalar dan akal sehat, karena Rizal Ramli seharusnya tetap menjaga ketokohannya dengan ikut memberikan pandangan yang bersifat mencari solusi dan menyampaikan secara santun kepada Gubernur Anies Baswedan," kata Petrus di Jakarta, Rabu (24/2).

Menurut Petrus, reaksi Rizal Ramli justru menempatkan posisinya sebagai juru bicara sekaligus pembela Anies Baswedan dengan pandangan yang mengkritik balik Romo Benny secara subyektif dan sempit. Seakan-akan, kata dia, Romo Benny Susetyo tidak punya hak bicara soal politik pemerintahan dan pembangunan di DKI bahkan menjilat kekuasaan.

"Ini memberi kesan dan pesan bahwa sesungguhnya bahwa Rizal Ramli bukan saja alergi terhadap Ahok dan pernyataan Romo Benny Susetyo, akan tetapi juga Rizal Ramli telah menjilat bahkan menghamba kepada kekuasaan," kata dia.

Menurut Petrus, apa yang disampaikan Romo Benny merupakan tanggung jawab moralnya sebagai budayawan, termasuk sebagai warga DKI untuk menyampaikan saran kepada Pemda DKI Jakarta terkait persoalan banjir yang terus terjadi tiap tahunnya. 

"Suka tidak suka, pandangan dan kritik dari masyarakat, apapun profesinya, hal itu sudah menjadi kewajiban konstitusional setiap warga negara dan terutama warga DKI Jakarta sebagai wujud peran serta masyarakat dalam pemerintahan yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan," kata advokat Peradi ini.

Dengan demikian, Petrus menyayangkan pernyataan Rizal Ramli. Menurut dia, apa yang disampaikan Rizal Ramli, menunjukan posisi partisannya sebagai jubir dan atau pembela Anies Baswedan,

"Lantas hilang nalar, hilang kecerdasan dan hilang obyektifitasnya dalam menyampaikan pandangan dan sikapnya," kata Petrus.

"Rizal Ramli bukannya memberi sumbangan kritik dan saran, tetapi justru hendak membunuh kritik dan saran dari sesama tokoh. Ini tentu sebuah tontonan yang tidak olek dari seorang Rizal Ramli. Karena pandangannya tidak untuk sebuah sumbangan pemikiran yang konstruktif buat Gubernur DKI Anies Baswedan, tetapi membunuh peran partisipasi masyarakat dalam pemerintahan," kata dia.

Tag:

comments