Menkes Budi Gunadi Ungkap 2 Strategi Perang Lawan Covis-19
search

Menkes Budi Gunadi Ungkap 2 Strategi Perang Lawan Covis-19

Zona Barat
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin. Foto: Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19.

Politeia.id -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan dua strategi untuk memenangkan perang melawan pandemi virus corona (COVID-19).

"Yang satu strategi surveillance atau bahasa militernya intai, gimana kita bisa tahu musuhnya ada dimana dan mereka bergerak dimana saja. Dulu dilacaknya pakai teknik interograsi sekarang pakai teknik testing dan tracing," kata Budi di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya, Kamis (11/2).

Menurut perhitungan Kementerian Kesehatan, pelaksanaan penelusuran (tracing) membutuhkan 30 tracer per-100 ribu penduduk dan harus tersebar di seluruh lokasi desa sehingga dibutuhkan minimal 80.00 tracer di seluruh desa.

"Untuk penduduk Indonesia kira-kira dibutuhkan 80.0000 tracer di seluruh desa, kita tidak punya aparat seperti itu, yang punya hanya Polri dan TNI," katanya.

Setelah melakukan pelacakan kepada virus, strategi kedua untuk bisa menang perang melawan pandemi COVID-19 adalah dengan membunuh virus COVID-19 dengan vaksin.

"Bunuhnya dengan apa? Bunuhnya dengan vaksin. Nah sekarang vaksin ini harus diberikan ke 181 juta rakyat Indonesia," katanya.

Kalau masing-masing disuntik dua kali, artinya mesti suntik 362 juta suntikan. "Kalau Bapak Presiden minta satu tahun, artinya satu hari mesti suntik satu juta, tidak mungkin kami kuat sendiri. Sekali lagi ini adalah perang, kita harus membunuh musuh, kita menggaet bapak-bapak dari Polri dan TNI," kata Budi.

Tag:

comments