Jokowi Targetkan Vaksinasi hingga 1 Juta Orang per Hari
search

Jokowi Targetkan Vaksinasi hingga 1 Juta Orang per Hari

Zona Barat
Presiden Joko Widodo usai menerima suntikan kedua vaksin Sinovac di Istana Negara Jakarta, Rabu (27/1) pagi. Foto: Tangkapan Layar Youtube Setpres.

Politeia.id -- Presiden Joko Widodo menargetkan akan memberikan vaksinasi massal hingga 1 juta orang per hari. Hal itu dilakukan untuk secepat mungkin menekan angka penularan virus corona (Covid-19) yang kini sudah menembus 1 juta kasus.

"Kita harapkan memang targetnya (1 juta per hari), karena kita memiliki 30 ribu vaksinator yang ada di kurang lebih 10 ribu puskesmas dan 3.500 rumah sakit, paling kurang kita bisa target 900 ribu sampai 1 juta yang divaksin," ujar Jokowi usai menerima suntikan kedua vaksin Sinovac di halaman tengah Istana Negara Jakarta, Rabu (27/1) pagi.

Jokowi menerangkan bahwa saat ini pemerintah sudah berhasil memvaksinasi 250 ribu tenaga kesehatan sejak program vaksinasi mulai bergulir pada 13 Januari lalu.

Dalam beberapa hari terakhir, kata dia, pemerintah bahkan berhasil mencatat pemberian vaksin hingga 50 hari per hari.

"Hari ini memang kita baru mendapatkan 250 ribu untuk tenaga kesehatan. Tetapi sehari dua hari ini sudah melonjak tajam bisa mencapai 50 ribu," terangnya.

Untuk itu, Kepala Negara terus mendorong Kementrian Kesehatan dan semua pihak yang terlibat dalam vaksinasi agar melakukan upaya yang lebih cepat untuk memberikan vaksinasi tahap pertama.

Adapun vaksinasi tahap pertama berlangsung dari Januari sampai dengan April 2021. Selanjutnya, untuk tahap kedua akan berjalan mulai Mei 2021 sampai Maret 2022.

"Tapi itu perlu waktu dan manajemen lapangan yang baik," tandas Jokowi, menambahkan bahwa vaksinasi memang baru dimulai untuk nakes dan selanjutnya baru diberikan kepada masyarakat umum.

Adapun dalam suntikan kedua vaksin Sinovac, Jokowi tampak terlebih dahulu dicek kesehatannya antara lain dengan mengukur tekanan darah.

Bersama dengan Jokowi, sejumlah pejabat tinggi negara lainnya turut disuntik setelah yang pertama pada 13 Januari lalu.

Mereka adalah Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Kyai Ishomuddin dari PBNU, Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan mantan Kapolri Jenderal Idham Azis.

Selain itu, ada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua PGRI Unifah Rasyidi serta perwakikan dari PGI, KWI, PHDI, Permabudhi dan Matakin.

Ada pula Kepala BPOM Penny Lukito, Ketua Kadin Rosan Roeslani, Sekjen Ikatan Bidan Indonesia Ade Zubaedah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dan Juru Bicara Vaksinasi Reisa Brotoasmoro.

Untuk perwakilan perawat ada Nur Fauzah, perwakilan buruh Agustini Setiyorini, dan Ibu Narti yang mewakili pedagang pasar.

Raffi Ahmad juga menerima suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 pada pagi tadi.

Menurut Kemenkes, suntikan kedua vaksin Sinovac dilakukan untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk usai suntikan pertama vaksin untuk memicu respons kekebalan awal.

Dengan suntikan kedua, respons antibodi akan lebih cepat dan lebih efektif di masa yang akan datang.

Suntikan kedua inilah yang berfungsi sebagai penggerak untuk membentuk antibodi secara optimal dan imunitas.

Antibodi tersebut baru terbentuk secara baik setelah 3 minggu suntikan kedua.*

Tag:

comments