Makin Gacor, PUPR Selesaikan Kontrak 1.191 Paket Tender Senilai Rp14,6T
search

Makin Gacor, PUPR Selesaikan Kontrak 1.191 Paket Tender Senilai Rp14,6T

Zona Barat
Menteri PUPR Basuki Hadilmuljono. Foto: Tempo.

Politeia.id -- Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil meneken kontrak 1.191 paket tender atau seleksi dini tahun anggaran 2021 senilai Rp14,6 triliun. Sebanyak 982 paket diantaranya ditandatangani pada Jumat (15/1).

Acara penandatanganan kontrak 982 paket tersebut dilaksanakan secara serentak oleh para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan penyedia jasa di Kantor-kantor Balai PUPR di 34 provinsi.

Penandatanganan kontrak berlangsung secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, dan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo, seperti terlihat dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, 982 paket senilai Rp12,5 triliun yang ditandatangani kontraknya secara serentak pada Jumat merupakan bagian dari 1.191 paket tender yang telah selesai proses tender hingga 15 Januari 2021.

Dalam 1.191 paket tersebut, ada 209 paket senilai Rp2,1 triliun telah selesai tender dan terkontrak pada Desember 2020.

"Hingga hari ini, tanggal 15 Januari 2021, telah diselesaikan proses tendernya 1.191 paket senilai Rp14,6 triliun," ujar Basuki.

Dijelaskan Basuki, sejak Oktober 2020 Kementerian PUPR telah melaksanakan tender seleksi dini untuk 3.175 paket dengan nilai total Rp38,6 triliun dalam upaya mempercepat pelaksanaan anggaran tahun 2021 untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Itu berarti masih ada ribuan paket tender lainnya yang belum diselesaikan Kementrian PUPR hingga awal tahun ini.

Setelah penandatanganan 1.191 paket, Basuki menargetkan akan menyelesaikan kontrak 1.984 paket tender senilai Rp24 triliun hingga akhir Februari.

Kemudian pada bulan Maret, Kementrian PUPR akan menyesuaikan untuk 1.553 paket senilai Rp40 triliun.

Untuk paket yang tersisa, kata Basuki, diupayakan akan segera diselesaikan paling lambat bulan Maret dari total APBN untuk Kementrian PUPR senilai Rp149,8 triliun.

Basuki memperkirakan, Kementrian PUPR bisa menyerap 9,9 persen atau Rp14,8 triliun dari pagu DIPA PUPR senilai Rp159,7 triliun hingga akhir Januari nanti.

"(Tentu) Dengan pembayaran uang muka terhadap kontrak-kontrak paket yang baru ditandatangani pada pagi hari ini dan pembayaran termin multiyear kontrak lanjutan dari tahun 2021," paparnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya meminta Kementerian PUPR menggunakan anggaran secara efektif agar berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi.

"Saya ingin mengingatkan seluruh jajaran di Kementerian PUPR agar anggaran yang besar ini harus memiliki dampak yang signifikan, memberikan daya ungkit bagi ekonomi kita, membuat sektor konstruksi nasional bergeliat kembali," ujarnya.

Jokowi juga mengingatkan Kementerian PUPR agar bekerja lebih cepat terutama dalam kondisi krisis akibat pandemi Covid-19.

"Kita harus sadar kita ini masih dalam kondisi krisis, semangatnya harus berbeda, auranya harus berbeda, harus pindah ke channel `extraordinary`. Dengan bekerja lebih cepat maka kita bisa memberikan daya ungkit pada pertumbuhan ekonomi," katanya.

Dengan bekerja lebih cepat, kata Jokowi, pemerintah bisa hadir lebih nyata membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat hantaman pandemi.

"Kecepatan kita mengeksekusi pekerjaan terutama proyek-proyek yang padat karya sangat dinantikan dan sangat membantu meringankan beban masyarakat, terutama menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak," tegas Jokowi.

Presiden berharap, dengan bergeraknya kembali sektor konstruksi tidak saja memberikan kesempatan kerja bagi para pekerja konstruksi, tapi juga akan menggerakkan rantai pasok sektor konstruksi dan sektor kontraktor.

Selain itu, memberikan dampak berganda (multiplier effect) yang luas bagi industri yang terkait dengan konstruksi serta menggerakkan industri baja besar dan sektor informal lainnya.

"Saya mencatat sisa paket kegiatan infrastruktur yang belum ditenderkan masih cukup banyak. Untuk itu, saya minta kepada Menteri PUPR agar dilakukan percepatan sehingga di kuartal pertama semua paket sudah ditenderkan dan sudah ditandatangani kontraknya," tandas Jokowi.*

Tag:

comments